Apresiasi terhadap karya tulis para wartawan yang turut serta mempromosikan kepariwisataan nasional | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Surabaya
Tri Wibowo mengatakan, peminat lomba menulis wisata bahari yang berhadiah total Rp 500 juta pada tahun ini meningkat. Tercatat sebanyak 367 artikel wisata bahari yang telah terbit di media masing-masing masuk kemeja Dewan Juri, sedangkan pada tahun lalu hanya 209 artikel. Dewan Juri terdiri ; Didien Junaedy (Ketua GIPI/Sekjen Gahawisri); Raymond T. Lesmana (Praktisi Bahari); Prof. Krishna Nur Pribadi (Dosen/Akademisi); Arifin Hutabarat (Media); dan Esthy Reko Astuty (Pemerintah/Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar).
Artikel yang masuk ke Dewan Juri kemudian diseleksi dan akhirnya ditetapkan sebanyak 15 pemenang dengan kategori; Media Cetak Surat Kabar (5 pemenang; kuara I, II, III, harapan I, II); Media Cetak Majalah (5 pemenang; juara I, II, III, harapan I, II); dan Media Online (5 pemenang; juara I, II, III, harapan I, II). Setiap pemenang mendapatkan uang tunai dan Piala Menteri Pariwisata, sedangkan satu pemenang untuk kategori best of the best adalah yang mendapatkan nilai tertinggi dari ketiga kategori tersebut.
Melalui tulisan para wartawan peserta lomba, potensi wisata bahari yang dimiliki Indonesia akan lebih menggaung, termasuk daerah tujuan wisata bahari yang tersebar di seluruh pelosok tanah air dapat terpromosikan. “Selain itu, diharapkan kegiatan ini bisa meningkatnya peran wartawan media massa nasional maupun daerah secara berkesinambungan menjadikan informasi pariwisata sebagai rubrik yang selalu dinanti oleh masyarakat Indonesia dan dunia internasional,” kata Arief Yahya
Menurut Ketua Panitia Lomba, Tri Wibowo, Lomba Menulis Wisata Bahari ini selaras dengan konsep Nawacita, Presiden Joko Widodo yang salah satunya menitik beratkan pembangunan maritim Indonesia. “Lomba ini diharapkan juga menjadi momentum untuk membangkitkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Menuju kesana perlu dibangkitkan dulu semangatnya di dalam negeri melalui tulisan di media massa agar masyarakat tergugah,” kata Tri Wibowo.
Menpar Arief Yahya mengatakan, potensi wisata bahari Indonesia yang sedemikian besar belum menghasilkan kunjungan wisman yang maksimal. “Saat ini hanya sekitar 1 juta wisman yang melakukan wisata bahari, kita harapkan akan naik 4 kali lipat pada tahun 2019 mendatang. Untuk ini perlu promosi yang gencar di antaranya melalui kegiatan lomba menulis yang diikuti para wartawan seluruh Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya sesuai memberikan piala dan hadiah kepada pemenang lomba.
Menpar Arief Yahya mengatakan, kegiatan lomba ini untuk memacu para wartawan untuk lebih sering lagi menulis tentang pariwisata Indonesia, khususnya wisata bahari. Lomba menulis wisata bahari antar wartawan se-Indonesia ini sebagai sarana promosi yang efektif.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memberikan penghargaan kepada wartawan sebagai pemenang Lomba Menulis Wisata Bahari, Piala Menteri Pariwisata “Anugerah Pesona Bahari” di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata, Selasa malam (30/8).
Pemberian penghargaan kepada pemenang lomba menulis wisata bahari untuk kedua kalinya ini sebagai apresiasi terhadap karya tulis para wartawan yang turut serta mempromosikan kepariwisataan nasional, khususnya wisata bahari yang ditetapkan sebagai program unggulan kepariwisataan nasional dalam rangka mendukung target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 275 juta wisatawan nusantara (wisnus) di tanah Air pada 2019 mendtang.
Artikel yang masuk ke Dewan Juri kemudian diseleksi dan akhirnya ditetapkan sebanyak 15 pemenang dengan kategori; Media Cetak Surat Kabar (5 pemenang; kuara I, II, III, harapan I, II); Media Cetak Majalah (5 pemenang; juara I, II, III, harapan I, II); dan Media Online (5 pemenang; juara I, II, III, harapan I, II). Setiap pemenang mendapatkan uang tunai dan Piala Menteri Pariwisata, sedangkan satu pemenang untuk kategori best of the best adalah yang mendapatkan nilai tertinggi dari ketiga kategori tersebut.
Melalui tulisan para wartawan peserta lomba, potensi wisata bahari yang dimiliki Indonesia akan lebih menggaung, termasuk daerah tujuan wisata bahari yang tersebar di seluruh pelosok tanah air dapat terpromosikan. “Selain itu, diharapkan kegiatan ini bisa meningkatnya peran wartawan media massa nasional maupun daerah secara berkesinambungan menjadikan informasi pariwisata sebagai rubrik yang selalu dinanti oleh masyarakat Indonesia dan dunia internasional,” kata Arief Yahya
Menurut Ketua Panitia Lomba, Tri Wibowo, Lomba Menulis Wisata Bahari ini selaras dengan konsep Nawacita, Presiden Joko Widodo yang salah satunya menitik beratkan pembangunan maritim Indonesia. “Lomba ini diharapkan juga menjadi momentum untuk membangkitkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Menuju kesana perlu dibangkitkan dulu semangatnya di dalam negeri melalui tulisan di media massa agar masyarakat tergugah,” kata Tri Wibowo.
Menpar Arief Yahya mengatakan, potensi wisata bahari Indonesia yang sedemikian besar belum menghasilkan kunjungan wisman yang maksimal. “Saat ini hanya sekitar 1 juta wisman yang melakukan wisata bahari, kita harapkan akan naik 4 kali lipat pada tahun 2019 mendatang. Untuk ini perlu promosi yang gencar di antaranya melalui kegiatan lomba menulis yang diikuti para wartawan seluruh Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya sesuai memberikan piala dan hadiah kepada pemenang lomba.
Menpar Arief Yahya mengatakan, kegiatan lomba ini untuk memacu para wartawan untuk lebih sering lagi menulis tentang pariwisata Indonesia, khususnya wisata bahari. Lomba menulis wisata bahari antar wartawan se-Indonesia ini sebagai sarana promosi yang efektif.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memberikan penghargaan kepada wartawan sebagai pemenang Lomba Menulis Wisata Bahari, Piala Menteri Pariwisata “Anugerah Pesona Bahari” di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata, Selasa malam (30/8).
Pemberian penghargaan kepada pemenang lomba menulis wisata bahari untuk kedua kalinya ini sebagai apresiasi terhadap karya tulis para wartawan yang turut serta mempromosikan kepariwisataan nasional, khususnya wisata bahari yang ditetapkan sebagai program unggulan kepariwisataan nasional dalam rangka mendukung target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 275 juta wisatawan nusantara (wisnus) di tanah Air pada 2019 mendtang.
Catat! Target Wisata Bahari Indonesia di 2019 | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang SurabayA
Kunjungan yacht dari tahun ke tahun sebenarnya sudah cukup bagus. Tahun 2014 tercatat sebanyak 750 yacht masuk ke Indonesia dan naik ke angka 1.200 di 2015. Tahun 2019, target kunjungan yacht ke Indonesia sebanyak 6.000.
Begitu pula dengan kunjungan kapal pesiar. Tahun 2014 sebanyak 176 dan di 2015 sebanyak 361. Tak tanggung-tanggung, target kunjungan kapal pesiar di 2019 mendatang yakni 1.000!
"Kita harus me-manage dengan baik. Bahaya bagi bangsa ini kalau alamnya tidak dikelola dengan baik dan juga tidak memakai standar global," pungkas Arief.
Untuk target jumlah kunjungan turis di tahun 2019 yang khususnya datang untuk berwisata bahari, Kementerian Pariwisata menargetkan 4 juta kunjungan. Naik dari angka 1 juta kunjungan di tahun 2014 silam. Lalu devisanya juga naik, dari USD 1 M menjadi USD 4 M.
Di tahun 2014 juga, jumlah KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) bahari di wilayah pantai tercatat ada 8. Di tahun 2019, naik menjadi 19 KSPN bahari. Sedangkan zona titik selam di Indonesia yang menjadi unggulan, di tahun 2019 diproyeksikan terdapat 45 titik selam.
"Untuk yacht kita mau mengubah regulasi yang ada. Tidak mempersulit mereka datang ke Indonesia dan tidak ada pajak yang tinggi," ujar Arief.
Bukan cuma target kunjungan 20 juta turis di 2019, Kementerian Pariwisata pun memiliki target khusus untuk wisata bahari. Targetnya pun tak sedikit.
"Target wisata bahari ada dari pengembangan destinasi sampai kunjungan turis dengan yacht (kapal layar)," kata Menteri Pariwisata Arif Yahya dalam acara Anugerah Pesona Wisata Bahari Indonesia di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (30/8/2016) malam.
Begitu pula dengan kunjungan kapal pesiar. Tahun 2014 sebanyak 176 dan di 2015 sebanyak 361. Tak tanggung-tanggung, target kunjungan kapal pesiar di 2019 mendatang yakni 1.000!
"Kita harus me-manage dengan baik. Bahaya bagi bangsa ini kalau alamnya tidak dikelola dengan baik dan juga tidak memakai standar global," pungkas Arief.
Untuk target jumlah kunjungan turis di tahun 2019 yang khususnya datang untuk berwisata bahari, Kementerian Pariwisata menargetkan 4 juta kunjungan. Naik dari angka 1 juta kunjungan di tahun 2014 silam. Lalu devisanya juga naik, dari USD 1 M menjadi USD 4 M.
Di tahun 2014 juga, jumlah KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) bahari di wilayah pantai tercatat ada 8. Di tahun 2019, naik menjadi 19 KSPN bahari. Sedangkan zona titik selam di Indonesia yang menjadi unggulan, di tahun 2019 diproyeksikan terdapat 45 titik selam.
"Untuk yacht kita mau mengubah regulasi yang ada. Tidak mempersulit mereka datang ke Indonesia dan tidak ada pajak yang tinggi," ujar Arief.
Bukan cuma target kunjungan 20 juta turis di 2019, Kementerian Pariwisata pun memiliki target khusus untuk wisata bahari. Targetnya pun tak sedikit.
"Target wisata bahari ada dari pengembangan destinasi sampai kunjungan turis dengan yacht (kapal layar)," kata Menteri Pariwisata Arif Yahya dalam acara Anugerah Pesona Wisata Bahari Indonesia di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (30/8/2016) malam.
Kenapa Wisata Bahari Penting Untuk Indonesia? | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Surabaya
"Kita punya 710 titik selam di 33 destinasi. Komodo dan Raja Ampat sudah masuk daftar tempat menyelam terbaik di dunia. Panjang garis pantai kita 100 ribu km, salah satu yang terpanjang di dunia. Dari wisata bahari, kita bisa mempekerjakan 40 juta orang atau 1/3 dari angkatan kerja di Indonesia," terangnya.
Tapi sayang, masih banyak PR yang harus dikerjakan pemerintah. Ada masalah aksesibilitas dan pra sarana, sampai membabat regulasi yang begitu menyulitkan turis untuk datang. Khususnya regulasi soal yacht dan kapal pesiar, yang mana turis yang datang dengan cara itu akan membawa uang lebih banyak.
Beberapa cara sudah dilakukan untuk mengerjakan PR itu, seperti menetapkan 10 detinasi wisata prioritas. 7 Di antaranya merupakan destinasi wisata bahari seperti sebut saja Wakatobi dan Morotai.
Indonesia diberkahi kekayaan bahari yang komplit. Sayangnya, potensi itu belum dimanfaatkan sebaik mungkin untuk wisata dan kesejahteraan bangsa.
"Presiden Jokowi di tahun 2014 pernah berkata sudah lama kita memunggungi lautan. Maka itu, jadikan laut dan sungai sebagai beranda depan rumah kita," ujar Menteri Pariwisata Arif Yahya dalam acara Anugerah Pesona Wisata Bahari Indonesia di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (30/8/2016) malam.
Arief tak sesumbar bicara, dia langsung menjelaskannya. Dalam hitungannya, potensi wisata bahari Indonesia dapat mencapai angka USD 12 triliun atau 7 kali lipat dari APBN 2015. Potensi yang dimaksud berdasarkan kekayaan bahari Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari pantai sampai bawah laut.
PT Kontak Perkasa Futures
Tapi sayang, masih banyak PR yang harus dikerjakan pemerintah. Ada masalah aksesibilitas dan pra sarana, sampai membabat regulasi yang begitu menyulitkan turis untuk datang. Khususnya regulasi soal yacht dan kapal pesiar, yang mana turis yang datang dengan cara itu akan membawa uang lebih banyak.
Beberapa cara sudah dilakukan untuk mengerjakan PR itu, seperti menetapkan 10 detinasi wisata prioritas. 7 Di antaranya merupakan destinasi wisata bahari seperti sebut saja Wakatobi dan Morotai.
Indonesia diberkahi kekayaan bahari yang komplit. Sayangnya, potensi itu belum dimanfaatkan sebaik mungkin untuk wisata dan kesejahteraan bangsa.
"Presiden Jokowi di tahun 2014 pernah berkata sudah lama kita memunggungi lautan. Maka itu, jadikan laut dan sungai sebagai beranda depan rumah kita," ujar Menteri Pariwisata Arif Yahya dalam acara Anugerah Pesona Wisata Bahari Indonesia di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (30/8/2016) malam.
Arief tak sesumbar bicara, dia langsung menjelaskannya. Dalam hitungannya, potensi wisata bahari Indonesia dapat mencapai angka USD 12 triliun atau 7 kali lipat dari APBN 2015. Potensi yang dimaksud berdasarkan kekayaan bahari Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari pantai sampai bawah laut.
PT Kontak Perkasa Futures