Kompetisi Pariwisata Halal Nasional 2016 | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Yogyakarta
“Semakin banyak dukungan, peluang menjadi pemenang juga semakin besar,” kata Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Makassar, M Roem, Senin (29/8). “Jika terpilih, kota Makassar juga akan menjadi fokus program-program percepatan wisata halal dari kementerian,” ujarnya.
Bagi Anda yang hendak berpartisipasi dalam Kompetisi Pariwisata Halal Nasional 2016, bisa mengikuti survei yang disiapkan Kementerian Pariwisata. Survei dibuka melalui perangkat komputer atau telepon dengan alamat http://halaltourism.id/ atau https://www.surveymonkey.com/r/pariwisatahalal2016. Periode survei berlangsung sejak 26 Agustus hingga 15 September mendatang.
Selain kategori destinasi, Makassar diwakili sejumlah industri wisata dalam kompetisi kali ini. Di antaranya Aston, Kyriad, Pesonna, dan Hotel Grand Town untuk kategori hotel keluarga ramah wisatawan muslim. Serta Kampoeng Popsa untuk kategori sentra kuliner halal terbaik.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar mengajak masyarakat ikut serta dalam survei. Dia berharap dukungan agar Makassar terpilih sebagai destinasi wisata halal yang akan dipromosikan ke manca negara.
Kementerian Pariwisata sejak pekan lalu menggelar Kompetisi Pariwisata Halal Nasional 2016. Kompetisi ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia, dan pemenangnya akan diusulkan menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang kompetisi pariwisata halal internasional World Halal Travel Award (WHTA).
Sebanyak 113 destinasi dan industri wisata dari berbagai daerah muncul sebagai nominasi dalam kompetisi. Kota Makassar terpilih sebagai nominator kategori destinasi wisata halal terbaik, bersaing dengan dua daerah lain yakni, Malang (Jawa Timur), dan Sumatera Barat. Penentuan pemenang berdasarkan survei di laman situs internet.
Bagi Anda yang hendak berpartisipasi dalam Kompetisi Pariwisata Halal Nasional 2016, bisa mengikuti survei yang disiapkan Kementerian Pariwisata. Survei dibuka melalui perangkat komputer atau telepon dengan alamat http://halaltourism.id/ atau https://www.surveymonkey.com/r/pariwisatahalal2016. Periode survei berlangsung sejak 26 Agustus hingga 15 September mendatang.
Selain kategori destinasi, Makassar diwakili sejumlah industri wisata dalam kompetisi kali ini. Di antaranya Aston, Kyriad, Pesonna, dan Hotel Grand Town untuk kategori hotel keluarga ramah wisatawan muslim. Serta Kampoeng Popsa untuk kategori sentra kuliner halal terbaik.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar mengajak masyarakat ikut serta dalam survei. Dia berharap dukungan agar Makassar terpilih sebagai destinasi wisata halal yang akan dipromosikan ke manca negara.
Kementerian Pariwisata sejak pekan lalu menggelar Kompetisi Pariwisata Halal Nasional 2016. Kompetisi ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia, dan pemenangnya akan diusulkan menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang kompetisi pariwisata halal internasional World Halal Travel Award (WHTA).
Sebanyak 113 destinasi dan industri wisata dari berbagai daerah muncul sebagai nominasi dalam kompetisi. Kota Makassar terpilih sebagai nominator kategori destinasi wisata halal terbaik, bersaing dengan dua daerah lain yakni, Malang (Jawa Timur), dan Sumatera Barat. Penentuan pemenang berdasarkan survei di laman situs internet.
Tim Percepatan Wisata Halal Mulai Jaring Kontestan Kompetisi | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Yogyakarta
Setelah terjaring, masyarakat bisa berpartisipasi memilih nominator yang terbaik melalui e-voting yang digelar secara online mulai 26 Agustus-15 September 2016. Pemilihan e-voting dapat diakses pada website www.halaltourism.id atau tautan: http//bit.ly/2blww5s .
Penganugerahan penghargaan (award) pariwisata halal bakal digelar 27 September 2016. Dan pemenangnya, akan diusulkan mengikuti kompetisi pariwisata halal internasional mewakili Indonesia.
Menpar Arief Yahya meminta agar tim ini betul-betul menjaga reputasi, menjunjung tinggi asa objektivitas, dan menggunakan standar internasional yang dipakai oleh dunia untuk membuat penilaian. Sehingga apa yang dijuri, pembobotan, dan lainnya itu sama dengan akan dilakukan oleh dunia internasional. “Gunakan angka-angka, dan global standart!” ujar Menpar Arief Yahya.
Lokot Ahmad Enda, Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Budaya Kementerian Pariwisata, juga ikut buka suara. Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal itu ikut mengapresiasi partisipasi masyarakat, pemerintah daerah, dan dunia usaha yang sudah mengembangkan Pariwisata Halal dan turut serta dalam kompetisi wisata halal.
“Antusiasme masyarakat dalam kompetisi ini sangat tinggi. Ini membangkitkan optimisme bahwa Pariwisata Halal lndonesia akan menjadi unggulan di dunia," kata Lokot.
"Untuk aspek key achievements, dewan juri menilai gambaran performa destinasi atau usaha, data pasar dan perkembangannya, capaian dan target pasar, kepuasan konsumen, kinerja keuangan, sistem prosedur serta pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM)," ujari Sofyan.
Sedangkan, untuk aspek unique characteristics yang dinilai adalah inovasi dan terobosan produk dan pelayanan yang sesuai pada komitmen pemenuhan kebutuhan wisatawan muslim.
Sebelum memasukkan nominasi, dewan juri menggelar rapat pleno. Ada tiga aspek penilaian utama yang dibahas dalam pleno tersebut. Dari soal profile yang berisi apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, bagaimana? Lalu key achievement, reputasi, prestasi, kehebatannya? Dan unique characteristic, yang dia miliki dan tidak didapatkan oleh pesaing yang lain? Semua dinilai oleh tim yang independen itu.
Untuk aspek penilaian profile, ada profil destinasi atau usaha serta komitmen pada kepatuhan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim yang dinilai. Selain itu, sertifikasi Halal untuk produk makanan dan minuman, penyediaan fasilitas kemudahan untuk beribadah, dan komitmen yang tergambar dalam kebijakan, struktur organisasi, kepemimpinan, juga sistem operasional.
Kompetisi wisata halal yang digelar Tim Percepatan Pengembangan Wisata Halal Kementerian Pariwisata sudah mulai menjaring banyak kontestan. Ada 113 destinasi dan industri pariwisata nasional yang terpilih dan sudah masuk nominasi. Profile, key achievement, dan unique characteristic, langsung dinilai oleh dewan juri.
"Ada 113 destinasi dan industri pariwisata yang terpilih masuk nominasi," kata Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal 2016, Riyanto Sofyan, Sabtu 27 Agustus 2016.
Penganugerahan penghargaan (award) pariwisata halal bakal digelar 27 September 2016. Dan pemenangnya, akan diusulkan mengikuti kompetisi pariwisata halal internasional mewakili Indonesia.
Menpar Arief Yahya meminta agar tim ini betul-betul menjaga reputasi, menjunjung tinggi asa objektivitas, dan menggunakan standar internasional yang dipakai oleh dunia untuk membuat penilaian. Sehingga apa yang dijuri, pembobotan, dan lainnya itu sama dengan akan dilakukan oleh dunia internasional. “Gunakan angka-angka, dan global standart!” ujar Menpar Arief Yahya.
Lokot Ahmad Enda, Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Budaya Kementerian Pariwisata, juga ikut buka suara. Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal itu ikut mengapresiasi partisipasi masyarakat, pemerintah daerah, dan dunia usaha yang sudah mengembangkan Pariwisata Halal dan turut serta dalam kompetisi wisata halal.
“Antusiasme masyarakat dalam kompetisi ini sangat tinggi. Ini membangkitkan optimisme bahwa Pariwisata Halal lndonesia akan menjadi unggulan di dunia," kata Lokot.
"Untuk aspek key achievements, dewan juri menilai gambaran performa destinasi atau usaha, data pasar dan perkembangannya, capaian dan target pasar, kepuasan konsumen, kinerja keuangan, sistem prosedur serta pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM)," ujari Sofyan.
Sedangkan, untuk aspek unique characteristics yang dinilai adalah inovasi dan terobosan produk dan pelayanan yang sesuai pada komitmen pemenuhan kebutuhan wisatawan muslim.
Sebelum memasukkan nominasi, dewan juri menggelar rapat pleno. Ada tiga aspek penilaian utama yang dibahas dalam pleno tersebut. Dari soal profile yang berisi apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, bagaimana? Lalu key achievement, reputasi, prestasi, kehebatannya? Dan unique characteristic, yang dia miliki dan tidak didapatkan oleh pesaing yang lain? Semua dinilai oleh tim yang independen itu.
Untuk aspek penilaian profile, ada profil destinasi atau usaha serta komitmen pada kepatuhan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim yang dinilai. Selain itu, sertifikasi Halal untuk produk makanan dan minuman, penyediaan fasilitas kemudahan untuk beribadah, dan komitmen yang tergambar dalam kebijakan, struktur organisasi, kepemimpinan, juga sistem operasional.
Kompetisi wisata halal yang digelar Tim Percepatan Pengembangan Wisata Halal Kementerian Pariwisata sudah mulai menjaring banyak kontestan. Ada 113 destinasi dan industri pariwisata nasional yang terpilih dan sudah masuk nominasi. Profile, key achievement, dan unique characteristic, langsung dinilai oleh dewan juri.
"Ada 113 destinasi dan industri pariwisata yang terpilih masuk nominasi," kata Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal 2016, Riyanto Sofyan, Sabtu 27 Agustus 2016.
KBRI Malaysia Siap Promosikan Wisata Halal Indonesia | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Yogyakarta
Herman Prayitno melihat pertumbuhan signifikan jumlah wisatawan dari Timur Tengah ke Asia Tenggara terutama ke Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura.
"Saya berharap pelaku industri pariwisata di Indonesia dapat berkolaborasi dengan pelaku industri wisata di Malaysia untuk memasarkan paket wisata dari dua destinasi wisata di kedua negara kepada wisatawan Muslim global," kata Herman Prayitno.
Menurut dia, wisatawan Muslim jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Pada 2014 tercatat pengeluaran pasar Muslim global mencapai 11 persen dari total pengeluaran wisatawan global secara keseluruhan yang mencapai 142 miliar dollar AS.
Ke depan jumlah itu diproyeksikan naik dua kali lipat pada 2020 dengan jumlah 233 miliar dollar AS atau 13 persen dari total pengeluaran global.
"Dari sisi nilai, dibandingkan segmen yang lain di dunia, pasar Muslim menempati posisi ketiga terbesar setelah China dan Amerika Serikat dengan 160 miliar dollar AS dan 142 miliar dollar AS," katanya.
Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (27/8/2016) menjelaskan pihaknya siap mengambil bagian untuk mendistribusikan dan mempromosikan wisata halal Indonesia di Malaysia.
"Salah satu yang pernah kami lakukan yakni kami telah mempromosikan Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada April 2016 sebagai destinasi halal terbaik bagi wisatawan Malaysia," katanya.
Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia menyatakan siap mempromosikan wisata halal Indonesia di Malaysia mengingat potensi besar pasar Muslim yang bisa digarap dan dioptimalkan.
PT Kontak Perkasa
"Saya berharap pelaku industri pariwisata di Indonesia dapat berkolaborasi dengan pelaku industri wisata di Malaysia untuk memasarkan paket wisata dari dua destinasi wisata di kedua negara kepada wisatawan Muslim global," kata Herman Prayitno.
Menurut dia, wisatawan Muslim jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Pada 2014 tercatat pengeluaran pasar Muslim global mencapai 11 persen dari total pengeluaran wisatawan global secara keseluruhan yang mencapai 142 miliar dollar AS.
Ke depan jumlah itu diproyeksikan naik dua kali lipat pada 2020 dengan jumlah 233 miliar dollar AS atau 13 persen dari total pengeluaran global.
"Dari sisi nilai, dibandingkan segmen yang lain di dunia, pasar Muslim menempati posisi ketiga terbesar setelah China dan Amerika Serikat dengan 160 miliar dollar AS dan 142 miliar dollar AS," katanya.
Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (27/8/2016) menjelaskan pihaknya siap mengambil bagian untuk mendistribusikan dan mempromosikan wisata halal Indonesia di Malaysia.
"Salah satu yang pernah kami lakukan yakni kami telah mempromosikan Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada April 2016 sebagai destinasi halal terbaik bagi wisatawan Malaysia," katanya.
Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia menyatakan siap mempromosikan wisata halal Indonesia di Malaysia mengingat potensi besar pasar Muslim yang bisa digarap dan dioptimalkan.
PT Kontak Perkasa